ini kutulis berbulan-bulan lalu, buat tugas geografi (bikin miniatur gunung berapi) 😀
genre : alay alay remaja
nikmati :p
Sebermula di negeri Antah Berantah, nun jauh di ufuk barat, di lereng gunung hijau nan tenang dan tinggi menjulang gagah perkasa, tersebutlah sebuah kota kecil nan ramai bernama Sigma Classic. Kota elok nan subur makmur jaya sentosa ini bertengger di lereng gunung hijau nan rindang bernama Senam (Sepuluh Enam ^o^).
Arkian, Kota ini dipimpin oleh kanselir muda nan seksi dan bijaksana called Sang Madam Yang Dipertuan Nyai Raden Ajeng Elisa. Kanselir muda ini dibantu oleh seorang blasteran Cina-Jerman-Nigeria-Jawa bergelar Sang Maha Patih Duke of Sigmanian KϋnfZhen alias Kuncen. Kota kecil nan aman damai ini sedang berada dalam krisis moral yang membuat sang pujangga dan penulis syair ternama namun congkak, yaitu Syah Bandar Yulfa menjadi galau dan dilemma.
Hatta, kota ini sedang dalam kondisi moneter yang kacau. Geng mafia pajak yang dipimpin oleh Moci Alwan TambunAn yang dibantu oleh gerombolan teroris pimpinan Dr. Rizal Auuu..ooo.. telah mengacak-acak kedamaian dan ketentraman kota kecil nan teduh ini. Sang Menteri Keuangan Lady Praisy SuPi’I telah mengaudit keuangan hasil pajak dan bea cukai. Beliaunya menemukan bahwa Moci Tambun dan sang Menteri Pencatat Negara Iqbal Chaki telah berhutang banyak pada Negara. Hal ini membuatnya pusing sehingga ia melapor pada kepala polisi wanita Brigjen Mayor 5 Tumiara E, yang terkenal sebagai polisi wanita yang alay lebay dan rempong. Sang Brigjen Tumi, bingung lantaran si tersangka adalah pujaan hatinya. Dirinya lantas pergi ke Konsultan Mamah Zorro Fatul. Sayangnya sang Mamah sedang update status. So, Mamah comes late. Tumi terbakar emosi dan langsung meluncur menuju hakim agung Angga Aboot. Sang hakim lantas memanggil Moci Tambun untuk diinterogasi. Lantaran sedikitnya bukti, Sang mafia Moci Tambun bebas dari tuntutan.
Syahdan, bebasnya Moci membuatnya semakin menjadi-jadi. Usaha jamu dan jualan mie milik Asin Acintya digulung tikar dengan paksa oleh gerombolan Moci. Sang nenek Jesica Jema Magdalena terkena serangan jantung dan asma secara mendadak lantaran ulah Moci. Namun, ketika si nenek di bawa menuju tabib wanita pilihan Mbak Alma, si nenek tua ini terus berkata “Sudah makan dulu sana, ada mie nenek special tuh!”. Asin Acintya kemudian berlari menuju kuil milik guru spiritualnya (baca:dukun) yang bernama SanSan Logaritma. SanSan yg sdh mengetahui masalah, problem, dan dilemma yang dialami Asin Acintya kemudian menghitung kemungkinan yang akan terjadi dengan rumus logika matematika, logaritma, serta dibumbui sedikit aljabar. SanSan kemudian menuju altar dan memohon pada Pelindung Sigma, yaitu Pak Kusnadi untuk turun tangan. Pak Kusnadi lalu menulis surat pada Gubernur Bawah Tanah Aldriyan Dicky untuk bertindak menghukum Gerombolan Si Berat(Moci&Rijal). Sang gubernur kemudian mengutus Tukang Pos Teladan 1675, Anisa Anyis Fitriani untuk pergi ke Istana Magmar milik Ratu Nadyaz. Sang Ratu sedang memfoto-foto peliharaanya. Mendengar hal ini, sang Ratu mulai terbakar emosi. Apalagi kedua musuh kesayangannya yang terlibat. Emosi sang Ratu Magmar kian menggebu. Apa yang akan terjadi kemudian?
Syahdan, Emosi Ratu NAdyaz membangunkan gunung Senam yang telah lama tertidur. Magma simpanan sang Ratu akhirnya dikeluarkan oleh Penjaga Pintu Magma Ledib. Magma dalam perut gunug Senam didorong keluar oleh gas bertekanan tinggi yang dihembuskan Ledib. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Suhu yang cukup untuk mengempeskan Moci dan menggelmbungkan Rijal. Ketika magma melewati tempat tinggal Rere si tukang batu, dia menitipkan batu pesanan rakyat Sigma pada magma. Sayangnya, sebagian batu tersebut hancur jadi abu karena suhu magma yang tinggi.
Getaran emosi Ratu Nadyaz sampailah pada kota Sigma Classic yang kena getahnya. Suhu kota naik. Peri Mata Air Faw, tidak mau mengalirkan airnya. Alasannya lebih enak dibuat berendam daripada dibuang ke kota. Rakyat jadi kekeringan. Ratu Dunia Tumbuhan, Ratu Wulan tidak mampu mencegah anak didiknya untuk tidak layu. Ratu Dunia Fauna, Ratu Gita, memerintahkan budak-budaknya (Mamot,berang-berang,serigala,Shaun the Sheep dan trenggiling) untuk mengkoordinasi migrasi besar-besaran. Ana sang penabuh gendering memukul terompah ajaibnya menandakan akan adanya perang. Ana mengira ternak Ratu Gita akan pergi berperang. Akibatnya, timbul suara gemuruh yang tak tertanggungkan. Gemuruh membangunkan Yessi, sang putrid tidur dan membuatnya menggeliat hebat dan berakibat adanya gempa kecil.
Kanselir muda nan semlohai memanggil ahli geologi Prof.Dr. Hartito Welcome dan guru spiritual SanSan. Hartito mengatakan bahwa ada ‘Sesuatuk’ yang sedang terjadi. SanSan yang tengah bertelepati dengan media trigonometri mengetahui bahwa Ratu Nadyaz sedang marah besar.
Di sudut kota, Asin dan neneknya tengah berada dalam keadaan kalut lagi karena usaha Biskuit Oreo Eskrim rasa Jaruknya digulung lagi oleh Moci. Melihat Asin menangis nenek Jema menghiburnya dengan berkata “Sudah makan dulu sana, ada mie nenek special tuh!”Tangisan Asin didengar Lady Jula. Lady Jula lalu berusaha membujuk Ratu Nadyaz agar membantu Asin dengan mengirimkan parfum berlabel Fumarol, Sulfator, dan Mofet melalui kawah gunung… Parfum2 itu bergabung dengan Gas Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dihembuskan Ledib dan dapat membahayakan manusia.
Di sisi kota yang lain, Detektif Udik AiNakNun tengah meminta bantuan pada Menteri Perekonomian Lady Jahe Zaenab untuk pergi menyelidiki apa yang tengah terjadi. Lady Zaenab mengucurkan dana untuk penyelidikan sekaligus mengurus paspor untuk AiNakNun. AiNakNun kemudian menemui Mnetrei Administrasi Lady Tika AKW untuk mengambil paspornya. Setelah semua urusan selesai, AiNakNun mulai mendaki gunung Senam.
Sesampainya di puncak, AiNakNun terkejut sekaligus terkesima melihat cairan kental berpijar sedang berada di mulut kawah, siap meluncur. AiNakNun tersadar dan kemudian berteriak-teriak hingga membahana ke seluruh persada. Anisa Anyis Fitriani yang mendengar langsung menghampiri AiNakNun dan lantas memasukkannya dalam kantong pos berisi surat dan paket yang akan ia kirim ke kota. Di kota, Anyis tidak mengirimkan suratnya tapi malah berteriak tunggang langgang, memperingatkan bencana gunung berapi. Anyis kemudian membawa kantong berisi AiNakNun ke dalam sumur tempat tinggal Peri Faw. Semua warga Sigma berkumpul di ruang bawah tanah Puri milik Lady Praisy untuk mengungsi karena peringatan Anyis. Sayangnya, Moci dan Rijal tidak mengacuhkan mereka dan malah narsis di depan toko biscuit rasa jaruk milik Asin yang mereka gulung tikar-kan. Apa yang akan mereka alami kemudian? Kita lihat saja! Jengjeng ^^
Lava keluar dari perut bumi dengan kisaran suhu 700-1.200 °C. Letusan gunung Senam membawa batu dan abu yang dititipkan Rere si tukang batu sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya membanjir sampai radius 90 km. Lava encer mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental membeku dekat dengan kawah. Lava yang membeku membentuk bermacam-macam batuan.
Di lereng, hutan kekuasaan Ratu Plantae terbakar. Ratu Wulan bersembunyi di gua kapurnya ditemani Ratu Animalia(Gita) dan Shaun the Sheep. Lahar yang merupakan campuran lava dengan batuan, air, dan material lainnya menerjang kawasan kota hingga hancur lebur tak berbentuk. Moci dan Rijal yang sedang narsis ikut diterjang lahar. Sayangnya mereka berdua selamat akibat Jimat Ikan Cupang yang mereka miliki. Moci dan Rijal berenang menuju bukit yang terdekat. Mereka menyaksikan daerah sekitar hancur digulung lahar, diterjang batuan, dan dibakar lava pijar. Petaka mereka baru dimulai. Material abu halus berjatuhan dari langit layaknya hujan. Jimat mereka pantang tersentuh abu. Khasiatnya hilang. Moci dan Rijal diserang sesak napas dadakan. Tubuh mereka lemas.
Di kejauhan, tampak awan menggulung. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Bukit Moci dan Rijal ditelan awan panas dan memusnahkan nyawa mereka. Sang Penguasa Kematian, Hario, mengutus dayang terbaiknya, Uul Urwatul untuk mengikat arwah Moci dan Rijal dan menyeret mereka menuju Alam-Bawah-yang-Lembap-dan-Bau. Di TKP, Uul Urwatul bertemu dengan Vena, dayang Ratu Nadyaz. Uul Urwatul kemudian mengikat arwah Moci dan Rijal yang bertengkar saling menyalahkan dan menyeret mereka menuju tempat yang layak. Sedangkan Vena, membawa jasad Moci dan Rijal yang diawetkan abu vulkanis hingga seperti patung menuju Istana Magmar.
Beberapa hari kemudian, penduduk Sigma Classic kembali dari pengungsian. Mereka membangun kembali kota mereka dipimpin Kanselir Elisa dan MahaPatih Kuncen. Asin dan neneknya banting setir membangun usaha jualan kaset Ayu TingTing. Uang korupsi Moci dan Rijal dikembalikan oleh Ratu Nadyaz. Hujan uang dari langit! Dayang Vena menghamburkan uang dari langit.
Di hutan, Peri Faw membuka bendungannya karena mulai ditempati berang-berang. Ratu Wulan membangunkan para plantaes, anak didiknya dengan sihir humus. Ratu Gita mengutus Shaun untuk memanggil sanak saudaranya kembali ke habitat aslinya.
Sigma Classic kembali menjadi Kota elok nan subur makmur jaya sentosa!!
Di Alam-Bawah-yang-Lembap-dan-Bau yang dikuasai Lord Hario. Moci dan Rijal bertengkar saling menyalahkan. Mereka begitu sejak diinterogasi pertanyaan pertama dari Lord Hario pada 144 hari yang lalu. Dayang Uul yang tidak tahan mutasi ke Istana Magmar milik Ratu Nadyaz.
Di sana suasana lebih tenteram. Penjaga Pintu Magma, Ledib. Sudah mengunci pintu yang dijaganya. Rere si tukang batu sudah tentram bekerja seperti biasa. Patung Moci dan Rijal berada di pintu gudang logistic. Dayang Vena bercerita bahwa awal mulanya patung jelek nan buram itu berada di taman Ratu Nadyaz bersama hewan-hewan miliknya. Namun, semua hewan takut terhadap patung cecunguk itu. Ratu Nadyaz yang bijaksana memerintahkan patung dipindah ke gudang logistic. Hasilnya? Jumlah tikus menyusut hingga 98%. Tikusnya pada takut ! Hihihihih Dayang Uul dan Dayang Vena akhirnya hidup bahagia bersama Ratu Nadyaz. Sedangkan Lord Hario sengsara dan hamper tuli mendengar pertengkaran Moci-Rijal.
Sigma Classic? Jangan Tanya! Masih elok nan subur makmur jaya sentosa!! Still Magic Class!!
Kanselir Elisa? Masih seksi semlohai dan lemah gemulai dongs! Gosipnya, si kanselir lagi jatuh cinta sama seseorang dari Timur-Tengah!!
Akakakak 😀
~the END~