After the rain falls today (?)

Kupandang telapak tangan yang indah itu
Dengan garis penghubung takdir yang saling bertemu
Dimandikan cahaya matahari sehabis hujan
Berkilau dengan bayangan tetesan sisa gerimis

Hingga takdir menjemput kita berdua
Semua masih belum menjadi berbeda
Tetaplah menjadi seperti ini sekejap saja
Karena terlalu cepat untuk menyebutnya kenangan

Kuungkapkan kata yang kuinginkan
Tetapi aku tak mampu untuk sekarang ini
Disinari cahaya jutaan bintang langit malam
Dan kita berdua berkilau bersama mereka

Hingga pintu takdir terakhir ditutup
Itulah saat kita berpisah dan berjalan sendiri
Semua yang indah akan segera berakhir
Dan selamat tinggal akan diucapkan dalam diam

Kutunggu matahari tenggelam sebentar lagi
Dan tirai gelap malam akan turun menutup langit
Agar aku dapat berdiri lagi
Esok hari dalam hidupku yang baru

-Bandung, 26 Oktober 2014, 2:11 pm. Abis hujan.

Kisah Mentari Pucat: Kejamnya Siang & Malam

Pagi ini kulihat mentari pucat sembari tetap berseri
Seakan menyembunyikan sebuah kesedihan di ujung sang langit
Setidaknya ia ingin sang bulan menoleh padanya
Hanya luka yang ditoreh sang bulan
Mentari yang menunggu dan tak pernah bertemu

Sang bulan dan mentari berjalan berdua
Namun dalam dimensi waktu yang berbeda
Menjelajah langit sendiri terasa begitu sepi
Hanya awan beriring yang sekedar sepintas menemani

Harapan mentari bertemu sang bulan
Namun awan hujan yang datang
Hanya jikalau ia bisa menyeberang langit
Mengapa mereka harus berbeda?
Mentari pucat tak harus selamanya bersedih
Karena dipisahkan siang dan malam

Siang ini kulihat mentari pucat diselimut awan
Bersama rasa sakit berjalan dan menunggu di sana
Banyak awan dan mungkin bintang di langit
Namun hanya satu yang ia tunggu, bukan yang lain

Harapan mentari bertemu sang bulan
Namun awan hujan yang datang
Hanya jikalau ia bisa berteriak memanggil bulan
Apakah selamanya jalan kita berbeda?
Mentari pucat tak bisa terus diam, dia harus berjalan
Karena dipaksa siang dan malam

“Haruskah kutunggu gerhana untuk bertemu?
Tak bisakah kutunggu disini hingga petang tiba?
Mengapa aku tak bisa berjalan lebih cepat?
Hari esok pun kita tetap belum tentu bertemu,
Tapi, aku tak bisa kembali.”

Di tengah hari bulan Oktober. Gerimis.

A Tale: Two of Me

Seakan semua orang mengerti, mereka menatapku
Kuanggap mereka tak tahu bahwa tak ada lagi harapan
Seakan semua orang memahami, mereka menganggap
Diriku sederhana tidak berbeda dari lainnya

Menjadi sederhana dan menjadi sama
Satu hal tidak bisa kugenggam
Keburukan yang selalu menyakiti
Hanya akan kutinggal di belakang

Diriku dibelenggu oleh tatapan mereka
Bahwa aku terlihat sebenarnya sangat berbeda
Mengekang diriku sendiri jauh di dalam hati
Diriku telah menipu berapakah pasang mata?
Bahwa di balik senyumanku itu
Tersembunyi diriku yang lain

Dusta dan kejujuran
Tak ada bedanya bagiku

Diriku yang terus berjalan hingga malam
Kegelapan menjadi teman bagiku yang berdua
Karena sebenarnya aku bukanlah satu
Diriku berteriak, semoga mereka tak mendengar
Ku ingin menanyakan pada siapapun
Sebenarnya yang manakah aku?

Yang hingga kini ku tak tahu
“Manakah yang benar-benar diriku?”

As I’m falling and looking back~

Di hari ketika kesedihan itu menusukku
Darah tak lagi mengalir tergantikan air mata
Di malam ketika angin itu berhenti berhembus
Mentari pagi tak lagi hangat tergantikan dingin malam

Hati itu tidak lemah
Tapi juga bukan makhluk yang kuat
Saat ia terluka
Tak akan sembuh dengan sendirinya

Di saat ku terjatuh
Bisakah tetap berlari?
Adakah tangan yang terulur?
Di saat ku terjatuh
Bisakah tetap bermimpi?
Akankah semuanya mati?
Dan hanya aku yang hidup

Di waktu ketika ku tutup mataku
Perasaan tak lagi beriring tergantikan naluri semu
Di pagi ketika terang mulai datang
Fajar tak lagi indah tergantikan fatamorgana

Semangat bukan hal yang sulit
Tapi juga bukan sesuatu yang mudah
Saat yang lain tak juga tersadar
Bahwa cahaya itu adalah harapan

Di saat ku menoleh ke belakang
Akankah aku gagal?
Akankah genggamanku menghilang?
Di saat ku menoleh ke belakang
Bisakah ku tinggalkan?
Akankah semua menghilang?
Dan hanya aku yang tersisa

Bagaimanapun, hidup dan mimpi adalah terus di depan mata.

-Menjelang UTS Kimia-
2014/10/10
06.10.45.pm
AZR.