’13 October’s Supernovae

Malam itu gelap seperti biasanya

Namun ada secercah cahaya, bukan rembulan

Mungkinkah sebuah bintang telah mati?

Seakan ledakannya terasa hingga tempatku berdiri

Aku berdiri seakan masih terpaku pada kenangan itu

Aku masih khawatir tentang apa yang akan terjadi setelah ini

Cahaya berupa warna itu tertangkap mataku

Tetapi kami tak dapat kembali,

Silau. Tak bisa bernafas.

Tanpa keraguan?

Keyakinan masa mudaku memudar

Hanya dapat saling bertukar pandang

Terlalu sedih untuk menatap langit yang sama

Kupendam sedalam mungkin di hatiku

Hingga aku tak lagi menyadari

“Semua ini hanya ilusi,”

Hujan malam itu mengaburkan gelapnya langit

Aku tetap menunduk ke bawah

Hingga ribuan warna menerangi langit kelabu itu

Aku melihat wajahmu yang semu

Hening. Hingga lubuk hati

Apa yang harus ku katakan?

Keyakinan masa mudaku memudar

Hanya dapat saling bertukar pandang

Terlalu sedih untuk menatap langit yang sama

Perlahan ku tutup telinga dan mataku

Berbalik arah dari jalan kehidupan

Tak sanggup lagi ku lanjutkan langkah yang tak kuinginkan

Malam itu gelap seperti biasanya

Namun ada secercah cahaya, bukan rembulan

Mungkinkah sebuah bintang telah mati?

Seakan ledakannya terasa hingga tempatku berdiri

Perlahan dipermainkan oleh jemari sang takdir

Oleh perasaan yang sangat menakutkan ini

Akan selalu ku ingat

Rasa sakit dan Supernova di Oktober itu