Masa muda itu seakan telah menutup pintunya
Lalu kau dan aku
Bukan mendobrak hanya melewatinya dengan paksa
Di depan mata, dunia baru yang sunyi
Taukah engkau, dimana ujungnya?
Perjalanan yang tak biasa denganmu
Waktu berlalu melampaui langkah kita
Seakan jiwa kita berdua semakin merapat
Kita, di bawah bintang
Begitu terasa kesejukan ini
Yang tumbuh dari persamaan kita
Ada dan berjalan beriringan denganmu
Tak kurasakan apapun selain bahagia
Gemuruh yang belum berhenti
Meski masa muda telah merenggut kita
Perasaan yang kita mulai akan berlanjut
Walau sakit dan sakit terus menjangkit
Bahkan jika hanya bayang ilusimu semata
Sudah menjadi alasan untuk ku bahagia
Kudengar dari dalam dadamu,
Gemuruh ini belum berhenti
Terdengar gemanya, terlihat mekar bunganya
Tak bisa kulupakan apa yang kudengar, apa yang kulihat
Tak akan terlupa
Gemuruhnya tak akan berhenti
Begitupun asalnya tautan simpul perasaan kita
Siluet tubuhmu indah yang tersinari
Terlampau ku suka dan teramat ku suka
Meski jalan masa depan terlihat gelap tanpa cahaya
Dan kesunyian menguntit di belakang kita
Gemuruh di hatimu ‘kan sampai ke hatiku
Gemuruhnya tak akan berhenti
… gemuruhnya tak dapat berhenti
-7 Agustus 2015. Di kosan baru. Ditemani bisingnya gemuruh itu(?)-