Jerit Hidup Remaja Labil (16)

Enam belas tahun berjalan
Memori masa lalu sudah terpendam
Lalu aku bangkit perlahan
Berbicara dan mencinta

Waktu mendadak datang
Kemana harus ku melangkah?
Hanya kebingungan
Terisak dalam keramaian

Ketika semua mendadak berakhir
Dan aku akan mendadak berbalik
Adakah secuil penyesalan dalam langkah teredamku?
Setelah begitu banyak tangis dan tawa?
Apakah senyuman akan terus merekah dari bibirku?

Tapi aku akan terus menerjang
Menuju harapan, cita, impian
Sebuah tujuan dalam hidup
Beriring sebuah jeritan dan derap kaki
Berderap dalam jalanku sendiri
Bukan jalan milik seorang yang lain pun

Tujuan dalam hidupku sudah tertulis
Sejak kaki kecil ini belajar merangkak
Aku hanya ingin bertanya pada diriku sekarang
Dan aku menjerit
Apakah harapanku sudah cukup matang untuk dipikirkan?
Apakah aku harus menunggu sampai pagi demi sebuah cita?
Sampai malam demi sebuah impian?
Sampai esok demi sebuah tujuan?
Berhargakah?

Tujuanku hanyalah
Terus berusaha sepanjang waktuku
Ada sesuatu dibalik usahaku
Sebuah kesungguhan akan terbayar
Terbayar oleh diriku sendiri
Dan aku menjerit

Apakah aku sudah melakukan semuanya?

21.08/26 Maret

Bisakah diulang? もう一度?

Beberapa menit berlalu sejak kau berdiri di depan rumahmu

Kau berdiri anggun di tempat dulu kita saling bercengkrama

Sebenarnya, malam ini tidak pernah terpikirkan olehku

Aku dan kau, kembali pada pusaran masa lalu

Bak sebuah dejavu..

 

Hei, dua tahun berlalu ya?

Kita sudah saling berubah. Dalam hal apapun

Auramu sungguh semakin dewasa

Kau bukan lagi si canggung yang dulu

 

Kamu

Yang tenggelam dalam memori

Sudah kembali hidup dan kembali mengisi kekosonganku

 

Aku ingin seperti dulu, biar hanya sekali

Debaran masa lalu yang semakin menghebat

Berkali-kali

Namun tak seperti satu jam lalu

 

Aku ingin seperti dulu, biar hanya sekali

Membangkitkan perasaan yang telah lama terlelap

Senyuman yang dulu

Masih terbayang nyata dalam angan

Dan aku tak bisa lepas

 

とっても 会いたかった もう一度 ~

Bulan : You have changed

Dinginnya malam akan mengingatkanmu

Pada malam itu…

 

Aku sedang menyelami samudra memori

Aku sedang bertarung dengan ombak waktu

 

Kembali bersamamu dulu

Kenangan yang menyeruak

Menusuk dalam kehidupan

Seakan semakin menjauh

 

Langit yang hitam pekat

Menyembunyikan tatapan kita

Membawa cinta yang sudah layu 

Hilang menuju bintang

 

Terbiasa dengan kebaikan

Hatiku sudah pergi

Aku sudah tamat

 

Tak bisa lagi menjalani

Kenyataan sangatlah pahit

Tapi kita harus hadapi

Apapun di depan kita..

 

Bulan malam ini tidak lagi sama

Dengan bulan yang dulu paling cantik

Cahayanya adalah kumpulan tangis

Tak lagi seberharga dulu

Sejak aku menatap dunia yang berbeda

 

Bulan malam ini tidaklah serupa

Dengan bulan yang dulu paling cantik

Karena kini ia tersembunyi

Dan aku tak tahu keberadaanya

Hanyalah kebohongan yang masih tersisa

Aku akan mencintai kenangan masa lalu

Bukan masa kini

 

Karena bulan malam ini tidaklah sama

Hanya mengukir jurang di hatiku

Bayangan Sendu dalam Cermin ~ 鏡の憂鬱の影~

Sedang merenung sendiri

Berteman senyuman semu

Aku benar-benar merasa sendiri..

Dalam perasaan yang berkecamuk

Remuk.. Redam..

 

Hanya tetesan air mata dalam kaca

Seperti kabut yang mengaburkan

Pandangan dan perasaan pada seseorang

 

Dengan siapakah aku kini?

Kekecewaankah?

 

Apapun yang telah terlupakan

Akan kembali teringat

Biarpun rantai yang kuat mengikat

 

Nyanyian sang hujan adalah nyanyian kesedihan

Tawa mentari hanyalah tawa kesakitan

Dan aku pingsan, terkungkung sendiri di sini

Tolong. Sadarilah itu.

 

Kedekatan batin

Hanya seperti cerita yang tak berujung

Cerita sedih penuh air mata

 

Setiap kutatap cermin, bayang sendu kesedihan yang kulihat

Hanya menatap, tak sanggup lagi meratap

Hanya kesedihan sendu, yang sanggup kutangkap

 

Saat kutatap cermin, hanya bayang sendu kesakitan yang kulihat

Menunggu kesakitan itu bicara

Hingga kesakitan itu dapat kubagi

Biarpun masa itu belum kunjung tiba

 

Setiap kutatap cermin, hanya bayangan itu yang kulihat

Dia akan datang, menembus cermin

Dia akan menjelma menjadi suatu yang berharga

Dia akan dimengerti..

 

Setiap kutatap cermin, hanya bayangan itu yang kulihat

Dia tak butuh lagi kebebasan

Dia tak lagi berharga

Sejak cinta menghempaskannya

 

とても  会いたかった~